Wanita Tukang Urut di Tulang Bawang Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Penaindonews.com, TULANG BAWANG. Seorang wanita yang biasa berprofesi sebagai tukang urut ditemukan meninggal dunia di rumahnya.

Korban yakni Yuminatun (48), warga RT 2 RK 5 Kampung Tunggal Warga, Kecamatan Banjar Agung, Tulang Bawang.

Korban pertama kali ditemukan oleh anaknya yang bernama Deni pada Sabtu, 27 Mei 2023 sekira pukul 18.00 WIB.

Kasat Reskrim Polres Tulang Bawang AKP Wido Dwi Arifiya Zaen mengatakan, selama ini korban tinggal sendirian di rumahnya tersebut. Korban diketahui memiliki empat orang anak.

Anak terakhir korban yang masih duduk di bangku SMP, Deni, awalnya datang ke rumah untuk menjenguk ibunya. Deni diketahui tinggal di Kecamatan Rawa Pitu bersama kakak pertamanya.

Saat akan masuk ke dalam rumah ibunya, ternyata kondisinya masih dalam keadaan terkunci. Dia kemudian masuk lewat pintu samping rumah.

Pintu samping rumah sendiri diketahui tertutup, akan tetapi tidak terkunci. Deni kemudian masuk dan melihat korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Saat ditemukan, korban Yuminatun dalam kondisi yang cukup mengenaskan karena bersimbah darah.

Korban Yuminatun ditemukan dalam keadaan tengkurap dengan luka sayatan di bagian perut sebelah kanan.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) aparat kepolisian, Yuminatun diduga menjadi korban pembunuhan.

Barang-barang berharga korban juga diketahui tidak ada yang hilang sama sekali.

“Dugaan sementara korban pembunuhan, sebab tidak ada barang korban yang hilang,” kata Kasat Reskrim.

Dalam pemeriksaan di lokasi, polisi juga menemukan sidik jadi terduga pelaku yang menempel di pintu kamar, dekat lokasi penemuan jenazah korban.

Meski begitu, aparat kepolisian masih akan melakukan pemeriksaan mendalam terkait hal tersebut dan untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Sementara itu, Carik Kampung Tunggal Warga Fitrah mengatakan, korban sehari-hari dikenal sebagai tukang urut oleh warga.

Korban Yuminatun juga diketahui memiliki seorang suami, namun suami sirih.

Kata Fitrah, sebelum ditemukan meninggal dunia, suami sirih korban sempat datang ke rumah pada Sabtu 27 Mei siang, namun kondisinya masih terkunci.

Dia kemudian menghubungi nomor ponsel korban pada Sabtu siang itu. Akan tetapi tidak ada jawaban.

Suara handphonenya terdengar dari luar rumah, akan tetapi tidak ada jawaban. Ketika itu, Ia menduga HP korban tertinggal dan sedang mengurut di rumah warga.

Dijelaskan Fitrah, pada Sabtu 27 Mei tengah malam sekitar pukul 00.30 WIB tetangga korban sempat mendengar suara samar-samar seperti minta tolong.

“Korban dikenal warga sebagai tukang urut. Jenazahnya kemarin dibawa ke RS Bhayangkara, rencananya akan dimakamkan di Rawa Pitu berdasarkan hasil kesepakatan keluarga,” katanya, Minggu 28 Mei 2023. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *