Di Duga Proyek Jalan Rabat Beton Desa Kubang jaya Kecamatan Petir Menjadi Ajang Mencari Keuntungan

Penaindonews.com, Kabupaten Serang, (Minggu 15/09/2024), Pembangunan rabat beton di desa kubang jaya kecamatan petir, kabupaten serang diduga tidak sesuai spesifikasi, pasalnya bangunan yang baru saja selesai sudah mengalami retak-retak di beberapa bagian, ini di duga pembangunan tersebut tidak memperhatikan kwalitas dan mutu besar dugaan menjadi ajang oknum mencari keuntungan pribadi.

Dari pantauan awak media penaindonews ke lokasi proyek, dikampung Bandung RT 02/01 desa Kubang Jaya kecamatan Petir (Jum’at 13/09/2024) di dapati pengunaan agregat yang sedikit dan bercampur dengan tanah liat, padahal penggunaan agregat tersebut sangat lah penting untuk pemadatan dan penahan beton jalan supaya tidak amblas atau retak, sebagai pemaksimalan pekerjaan.

Namun dalam kenyataannya proyek yang menggunakan anggaran dana desa tahun 2024 dengan menelan biaya Rp. 89.426.000,- dengan panjang 127 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 15 centimeter tersebut masih belum maksimal dikerjakan sehingga hasilnya kurang memuaskan, banyak terjadi keretakan pada bagian beton di berbagai titik dan bukan hanya itu saja, untuk ketinggiannya betonnya juga berpariatif, ada yang hanya mencapai tinggi 12-13 centimeter saja, yang seharusnya keseluruhan pencapaian tingginya 15 centimeter, sesuai dengan ketentuan yang ada di rencana anggaran belanja (RAB).

Untuk mengetahui informasi mengenai proyek tersebut, awak media menghubungi kepala desa Kubang Jaya, Adam  melalui pesan singkat Whats App (WA), namun sayang, dirinya (Adam) tidak memberikan respon dan jawaban, seakan kepala desa Kubang Jaya ini, sangat alergi dengan media atau kades tersebut terlibat dalam mencari keuntungan lebih dari proyek rabat beton tersebut.

Pembangunan Jalan rabat beton dilingkungan kampung bendung tersebut memang sangat memberikan manfaat bagi masyarakat, akan tetapi pembangunan tersebut masih belum maksimal, seharusnya anggaran dana desa yang berasal dari hasil pajak masyarakat, penggunaan pun harus sesuai, dan  lebih mengutamakan kualitas, bukan sebagai bisnis untuk mencari keuntungan semata, sehingga masyarakat sebagai penerima manfaat, bisa merasakan pembangunan tersebut dengan waktu jangka panjang.

Sampai berita ini di tayangkan, belum ada penjelasan dari pihak kepala desa, staf desa dan TPK ataupun pelaksana proyek pembangunan tersebut, dan awak media akan terus menggali informasi dan akan berkoordinasi dengan dinas terkait.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *