Penaindonews.com,Tegalsari, kec. Walantaka, – Kepala Kelurahan Tegalsari Berikan penjelasan betapa pentingnya setiap warga memiliki Jamban dalam sosialisasi terkait Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) bersama Petugas dan penggiat kesehatan masyarakat dari Puskesmas walantaka serta Dinkes provinsi banten, kegiatan bertempat di kantor kelurahan Tegalsari kecamatan walantaka kota serang, kamis (08/04/2021).
kegiatan ini di hadiri oleh, Koordinator STBM Provinsi banten Nur dwi antoro, beserta Petugas Kesling Dinkes provinsi banten ibu Wahyu, Petugas kesehatan puskesmas PKM Walantaka Ibu Heni, penggiat STBM dan kesehatan masyarakat walantaka Candra ,kepala kelurahan tegalsari Saidah, ketua RT Dan RW serta para kader se-kelurahan Tegalsari, juga Bhabinkamtibmas.
kepala kelurahan tegalsari Saidah, memaparkan, Masyarakat tegalsari harus lebih peduli dengan lingkungan terutama di bidang kesehatan, mengingat di kelurahan tegalsari masih ada 100 KK yang belum mempunyai jamban keluarga, sehingga hal ini berdampak tidak baik bagi kesehatan masyarakat khususnya warga kelurahan tegalsari, hal tersebut harus menjadi tanggung jawab bersama bagaimana untuk membuat jamban keluarga dan masyarakat kelurahan tegalsari dapat hidup dengan lingkungannya yang bersih, resik dan sehat. Papar beliau dalam sambutanya.
saidah juga menyampaikan, ” sengaja kami mengundang bapak dan ibu ketua RT, RW serta para kader kelurahan tegalsari, dengan tujuan mendengarkan penjelasan dari nara sumber, Sejauh mana bahaya dan dampak negatifnya bagi kesehatan bila di suatu lingkungan masih ada keluarga yang tidak memiliki jamban, bagaimana solusinya dalam menyelesaikan permasalahan ini, serta bagaimana dengan dana 500ribu sudah bisa warga memiliki jamban keluarga yang berkatagori jamban keluarga sehat, untuk itu para peserta harus mendengarkan serta menyerap apa yang dijelaskan oleh nara sumber, karena kegiatan ini adalah kegiatan sosial yang tidak ada honornya dan bantuan dari pemerintah, ini adalah sanitasi total berbasis masyarakat, yang artinya dari masyarakat, untuk masyarakat dan oleh masyarakat.” ungkap saidah.
Penggiat STBM walantaka, Candra, menjelaskan,” Masyarakat tegalsari harus bisa dalam menuntaskan dan bersama berupaya agar warga yang belum memiliki jamban keluarga di bulan Desember 2021 tidak ada lagi warga yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Pergerakan harus segera di mulia , Karena STBM adalah kegiatan yang berbasis masyarakat jadi jangan lagi berharap bantuan pemerintah, sudah saatnya masyarakat bergerak, dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat, tidak ada hal yang tidak mungkin dan tidak bisa bila dalam pengerjaannya secara bersama bertahap dan Bergotong-royong, terkait penggalangan dana bisa musyawarahkan , yang terpenting harus terpatri di dalam hati kita siap berpartisipasi, untuk itu dibutuhkan pemicu pergerakan dimasyarakat yang dapat dilakukan oleh Ketua RT, RW dan para kader, serta dukungan dari pemerintah.” ungkap Candra.
selanjutnya , Heni petugas kesehatan masyarakat dari Puskesmas Walantaka , menambahkan, ” Puskesmas Walantaka siap untuk membantu dan mendukung masyarakat dalam pembangunan STBM (jamban keluarga) terkait konseling, penyiapan data warga yang belum mempunyai jamban serta akan menyiapkan Alat pengecoran untuk Mencetak lubang pembuatan septiteng baik yang lubang pertama maupun kedua.” ungkap heni dalam sambutannya.
Sementara koordinator STBM provinsi Banten, Nur dwi antoro, menjelaskan teknis pembuatan jamban keluarga yang bila di akumulasi hanya menghabiskan dana 500 ribu rupiah, sudah terbangun jamban keluarga yang sehat, penjelasan strategi dalam penggalangan dana, namun beliau juga berharap dukungan , partisipasi dan niat baik dari warga dalam mewujudkan program ini, menurut beliau kegiatan ini adalah kegiatan sosial yang berbasis masyarakat, beliau juga memberikan semangat bahwa program STBM ini pasti bisa di wujudkan di kelurahan tegalsari,
” sabisa-bisa, kudu bisa dan pasti bisa” .Ungkap Nur dwi antoro.
Sejalan dengan koordinator STBM provinsi banten, Petugas konseling Dinkes Provinsi banten, ibu Wahyu , menambahkan, bahwa dinkes provinsi Banten siap membantu dan memberikan dukungan terhadap warga kelurahan tegalsari dalam upaya pembangunan STBM, ” Mari stop BABS” imbuh beliau.
kegiatan berjalan dengan lancar, tertib dan dari hasil musyawarah pergerakan masyarakat tegalsari untuk pembangunan Jamban keluarga di beri nama ” Parmasi Jaga “, ( Partisipasi Masyarakat Tegalsari untuk Jamban Keluarga). dengan ketua Goris, sekretaris Robi dan bendahara ibu Ros.