Penaindonews.com, Tangerang, Pembagian Bantuan Sosial Tunai (BST) Kemensos RI, tahap ke-5 dan ke-6 , sebesar Rp 600 ribu di Desa Cangkudu Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Selasa pagi (3 Agustus 2021), Diduga memicu timbulnya kerumunan, hal ini dapat di ketahui ketika awak media mengunjungi lokasi.
Kerumunan ini dipicu kurangnya satgas, warga penerima bantuan megantri sejak pagi dan berdesakan saat akan memasuki ruang Aula Kantor Desa cangkudu tempat pendistribusian bantuan, hingga petugas yang berjaga kewalahan.
Sebelumnya, bantuan tersebut diberikan pemerintah kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19 di Kantor Pos, namun di sinyalir banyak terjadi kerumunan sehingga dialihkan di setiap desa, meksipun demikian antrean yang mengular, kurangnya petugas sehingga Kerumunan massa tak dapat dielakkan.
Seorang warga ciapus (45) yang sejak pukul 08.00 wib hingga 12.30 Wib , Terlihat bersusah payah menggendong seorang balita dalam keadaan menangis, rela mengantri demi mendapatkan bantuan sebesar Rp 600 ribu.
“Sejak pagi ini sambil bawa anak kalau gak dibawa nangis Jadi terpaksa dibawa meksipun takut Corona,”katanya.
Warga cangkudu menceritakan ia mendapatkan Bansos BST Kemensos itu karena memang ia terdampak pandemi Covid-19. Karena suaminya saat ini yang bekerja sebagai karyawan swasta bekerja tidak normal seperti biasa.
“Kerjanya seminggu cuma 3 kali, jadi berpengaruh pada penghasilan, paling uang bantuan ini buat memenuhi kebutuhan sehari-hari,”katanya.
Sementara menurut Warga Kampung Cangkudu ia antri sejak pagi dan baru mendapatkan bantuan pada siang hari. Saat mengantri, terlihat beberapa warga berebut untuk masuk ke ruang aula lantaran takut tidak kebagian.
“Tadi pagi antrean banyak saya aja dari pagi baru siang hari ini baru dapat, kalau saya uangnya buat dagang karena suami sudah diberhentikan,”katanya.
Sementara menurut Seketaris Desa cangkudu yang mengenakan baju bertulisan satgas covid-19 saat Pembagian BST di Desa Cengkudu, Ramdani menjelaskan terkait antrian yang sempat terjadi dan berdesakan pihaknya sudah mengatur jadwal antrian, namun karena warga yang tidak sabar akhirnya berdatangan pada waktu bersamaan.
“Hal itu yang membuat antrian berdesakan, tapi meksipun demikian petugas langsung mengatur dan Pembagian tetap dilaksanakan,”pungkasnya
Ketika awak media akan mengkonfirmasi terkait kejadian tersebut kepada kepala desa, sangat disayangkan, Pemangku jabatan tersebut tidak berada di tempat, hal tersebut senada yang di jelaskan Seketaris desa.
” Kepala desa tidak ada di kantor, ” Tukasnya.
Sampai saat berita ini di lansir , awak media masih berupaya menghubungi Kepala desa.
Kontributor: Riska
Editor : Rohman.