Penaindonews.com, Serang,– Mengawali tugas harian, Kabidhumas Polda Banten Akbp Shinto Silitonga memberikan refleksi tentang tantangan kepolisian pada era digitalisasi yang harus dikelola dalam manajemen media kepada seluruh personel Bidhumas bertempat di ruangan press conference, pada Selasa,(16/11).
Kabidhumas Polda Banten mengatakan bahwa manajemen media yang dimulai sejak 2014 lalu perlu dipahami secara lebih mendasar bagi personel. “Sederhananya, manajemen media yang dikelola humas Polda Banten adalah bagaimana menaikkan berita positif kepolisian secara masif ke publik, karena dalam era digitalisasi saat ini, 60% persepsi publik dipengaruhi oleh media.” kata Shinto.
Shinto mengatakan tantangan Polri yang perlu dikelola oleh fungsi humas kepolisian yaitu perkembangan teknologi informasi, keterbukaan informasi, perkembangan masyarakat yang begitu cepat, media morfosis dan post truth era. “Tantangan kepolisian ke depan yang berasal dari perkembangan teknologi informasi tentu sangat kompleks, sehingga personel humas Polda Banten harus paham tentang bagaimana media manajemen diimpelemtasikan,” kata Shinto.
Digitalisasi telah berdampak pada terjadinya fenomena media morfosis, dimana media konvensional bertransformasi menjadi media online, banyak sumber informasi saat ini berada dalam satu genggaman, dan semua orang dapat memproduksi informasi dan menjadi media atau citizen journalist. “Media morfosis
menjadi fenomena yang perlu dikelola dengan tepat oleh humas Polda Banten,” ucap Shinto.
Shinto memberikan contoh pentingnya dalam pengelolaan manajemen media. “Sepuluh ribu perbuatan negatif personel kepolisian dapat ditutup oleh satu pemberitaan yang positif dan menghibur seperti yang dilakukan oleh Pak Eko, polisi yang mahir menggunakan sangkur. Demikian juga sebaliknya 400 ribu personel kepolisian yang baik dapat tertutupi oleh satu pemberitaan negatif oknum personel polisi,” tegas Shinto.
Terakhir Kabidhumas Polda Banten menegaskan peran strategis humas Polda banten. “Kita harus selalu optimal dalam memberikan informasi kepada publik, informasi yang mencerdaskan masyarakat, dan mengelola agar perkembangan informasi tetap selaras dengan pemeliharaan kamtibmas ” Tutup Shinto. (Bidhumas)