Penaindonews.com, Kota Serang, Banten, – Sejumlah Eks Anggota TNI Polri yang sudah berstatus Purnawirawan Berkumpul dalam agenda Pengukuhan Dewan Pengurus Daerah Forum Purnawirawan Pejuang Indonesia untuk Provinsi Banten (DPD FPPI BANTEN) di Kota Serang.
Perhelatan Tersebut dilaksanakan di Kantor PBH LIDIK KRIMSUS RI yang kini menjadi Keskretariatan Bersama yang beralamat di jalan Cadika, Kelurahan Kota Baru, Kota Serang -Banten, Sabtu 5/3/2022.
Acara dihadiri Sejumlah mantan perwira tinggi TNI, diantaranya yang turut menghadiri ialah mantan Danjen Koppasus di era Pemerintahan SBY tahun 2007-2008, Mayjen Purn Soenarko.
Dalam sambutannya Pembina FPPI itu mengatakan, pentingnya penguatan basis Agama, Pancasila dan UUD 1945. Terasa ada kecenderungan politik yang mengadu domba umat beragama, menyimpangkan Pancasila dan merusak UUD 1945. Prinsip musyawarah telah diubah menjadi “one man one vote” di bawah rekayasa dan kendali, Perilaku tidak jujur, tidak benar, dan tidak adil. kata dia, Kepentingan pragmatik telah menggerus cita-cita luhur pendiri bangsa hingga Keteladanan Jenderal Soedirman semakin jauh dijalankan oleh penyelenggara negara.
“Sulit membedakan mana fungsi aparat negara dengan aparat pemerintahan. Akibatnya dibiarkan Pemerintahan yang bekerja suka-suka atau semau-maunya. Aturan hukum yang dijadikan alat untuk rekayasa politik. Purnawirawan pejuang tidak boleh membiarkan keadaan. Kejujuran, kebenaran, dan keadilan harus terus ditegakkan. Pilihannya hanya dua menjadi pejuang atau pecundang. Pengelolaan negara kini tidak ajeg. Jika masih menganggap negara ini dalam keadaan baik-baik, maka “mata picek, telinga budek,” sergah mantan Danjen Kopasus Mayjen Purn Soenarko.
Sejak dideklarasikan pada tanggal 24 Januari 2022 di Monumen Perjuangan (Monju) di Bandung, Jawa Barat, FPPI (Forum Purnawirawan Pejuang Indonesia) TNI/Polri terus berupaya berbenah diri, Mengembangkan Akar Organisasi ke Seluruh Tanah air. Dalam tempo singkat, Paguyuban Para Purnawirawan TNI/POLRI yang dipelopori oleh Kolonel Purn Sugengwaras ini telah berhasil menancapkan Cabang-cabang Pengurus di tiga provinsi, yaitu, Jawa barat, Jawa timur, Banten dan akan menyusul dengan wilayah lainnya di Indonesia.
Dalam pidatonya, Sugengwaras menegaskan, kegiatan ini sebagai wujud keprihatinan para purnawirawan TNI-POLRI terhadap kondisi bangsa dan mengajak seluruh purnawirawan untuk bersatu padu bersama komponen bangsa lainnya turut serta menyelamatkan bangsa dari segala bentuk ancaman kedaulatan maupun ideologi. Bukan itu saja, lanjut dia, berdirinya FPPI juga bertujuan untuk memotivasi Generasi Muda agar lebih dan dapat memiliki jiwa Patriot Nasionalis.
“FPPI bukan wadah untuk Pergerakan yang Radikal maupun bukan gerakan Anarkis dan bukan provokator melainkan hanya untuk Menanamkan Jiwa Pejuang Indonesia di Nusantara,”tegas Ketua Presidium DPP FPPI Kolonel (Purn) Sugengwaras.
Organisasi ini, sambung dia, meski diisi dan dijalankan dengan pengurus serta anggota yang telah purna, namun masih memiliki jiwa corsa dan rasa nasionalisme yang tinggi. Mereka bersatu bertekad melanjutkan pengabdian terhadap NKRI, dalam rangka membantu mencapai tujuan Nasional seperti yang tertuang dalam UUD’45.
“Dalam menjalankan organisasinya, FPPI akan membantu, mengiringi, mengimbangi, mengoreksi dan meluruskan atas kebijakan pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan, bersama elemen elemen lain bangsa Indonesia mencakup unsur dan aspek negara, dalam hal kedaulatan negara RI, keselamatan dan keamanan rakyat dan seluruh tumpah darah Indonesia, mewujudkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat, serta menciptakan perdamaian Nasional / Internasional,”ujar Sugengwaras.
Turut hadir sosok yang pernah menjadi perhatian publik lantaran dengan berani meminta Presiden Jokowi mundur lewat Surat Terbuka yang disampaikan melalui medsos. Siapa dia?, ya, Ruslan Buton,
Ruslan merupakan mantan Prajurit TNI Angkatan Darat (AD). Pangkat terakhirnya yakni Kapten Infanteri. Pangkat itu diembannya ketika menjabat Pama Yonif RK 732/Banau.
Nama Ruslan Buton menjadi viral lantaran mengkritisi pemerintahan jokowi lewat Surat terbuka yang dibuatnya dan viral, Ruslan menyebut Pemerintah dalam menata kelola berbangsa dan bernegara di tengah pandemi Covid-19 sulit diterima oleh akal sehat.
10 hari setelah membuat surat terbuka tersebut, Ruslan Buton dijemput polisi di kediaman orangtuanya di Jalan Poros, Pasar Wajo Wasuba Dusun Lacupea, Desa Wabula 1, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Kamis (28/5/2020), tanpa perlawanan.
Kehadiran Ruslan pada acara tersebut bertujuan untuk memberikan motivasi sekaligus temu kangen dengan para seniornya. Dalam sambutannya, Ruslan menyampaikan agar perjuangan tetap dilanjutkan meski sudah purna, karena menurut dia, kondisi politik dan hukum negara saat ini sedang tidak sehat dan butuh dikritisi dengan hal yang kontruktif.
Antusias tamu undangan dan seluruh anggota atas hadirnya Ruslan Buton menyemarak, Bak selebiriti, Ruslan Buton banyak diminati untuk berswa foto bersama.
Selain Ruslan Buton, Ketua DPD FPPI BANTEN, Lekol (Purn) Rahmat juga menjadi perhatian, dalam pidatonya, Rahmat membuat para tamu undangan dan anggota yang hadir bergelora. lantaran materi pidato yang disampaikan penuh makna dan diucapkan dengan semangat yang berapi-api.
Rahmat juga menyebut, berkumpulnya mereka ini bukanlah suatu kebetulan, namun atas digerakan oleh Allah S.W.T. menurutnya hal tersebut tidak mungkin bisa terjadi bila tidak ada campur tangan sang khalik.
Sementara, Panitia Acara H.Mujiono,S.H kepada wartawan mengatakan, Forum Purnawirawan Pejuang Indonesia disingkat FPPI merupakan organisasi Paguyuban Purnawirawan yang lahir sebagai Pelopor, untuk merespon dampak positive terhadap kuatnya hegemoni, korporatisme negara.
“Kegiatan ini sebagai wujud keprihatinan para Purnawirawan TNI-POLRI terhadap kondisi bangsa dan mengajak seluruh purnawirawan untuk bersatu padu dan dapat mendorong serta memotivasi Generasi Muda agar lebih dan dapat memiliki jiwa Patriot Nasionalis,” pungkas Mujiono panitia acara yang juga diketahui sebagai ketua DPD PBH LIDIK KRIMSUS RI. (Riz)