Penaindonews.com. Pesisir barat. Berbagai pendapat spekulasi yang disampaikan beberapa penduduk Way Jambu, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. terkait keberadaan tambak udang PT Johan Farm yang di kurang menguntungkan warga setempat terjawab sudah.
“Berdasarkan penelusuran Pewarta Sabtu (25/2/2023), tambak udang yang berada di Pemangku (Dusun) Kotaraja, Pekon Way Jambu itu masih beraktifitas, karyawan tambak masih bekerja seperti biasa.
Ada yang panen, menimbang hasil dan ada juga yang memilih-milih udang, hampir seluruh karyawan adalah warga Kotaraja. “Mayoritas pekerjanya berasal dari Pekon ini, ada juga dari Kalianda,” terang salah seorang warga setempat yang telah hampir 10 tahun bekerja di tambak udang Johan Farm.
Lanjutnya keberadaan tambak sejak berdiri dan beroperasi hingga kini sangatlah membantu, sebab banyak warga Kotaraja menggantungkan hidupnya dari tambak, dengan kata lain menjadi buruh tambak udang Johan fram.” Tegasnya
Masih menurut warga Kalaupun ada bahasa tambak tidak menguntungkan masyarakat saya rasa itu sangat tidak benar. “Setahu kami dikala ada kegiatan di Pemangku Kotaraja, misalnya kegiatan muda-mudi, pengelola tambak memberikan bantuan, syaratnya mengajukan proposal,” ungkap nya
Dan yang di isukan tidak mengantongi surat izin,Pewarta menanyakan kepihak tambak beliau pun jawab kalok kami tidak mengantongi surat izin Mungkin dari kemaren-kemaren sudah di tutup.” Ungkapnya
Belum lagi pembangunan atau rehab Masjid pihak tambak juga memberikan bantuan juga melalui proposal. Jika ada yang menghembuskan isu bahwa tambak udang Johan Farm kurang bersahabat atau sisi kemanusiannya itu semua hanya isu alias tidak benar, tegas warga Kotaraja Itu.
Mengenai hasil tangkapan nelayan berkurang, penyakit gatal-gatal akibat terkena limbah tambak, juga tidak benar. “Silakan tanya dengan nelayan yang ada di Pemangku Labuhan,Pekon way jambu,saya tegaskan tidak ada yang mengalami penyakit gatal-gatal. Bahkan lampu penerangan tambak sangat membantu nelayan saat pulang melaut dan dikala mencari umpan.
Sebagai contoh, tatkala angin barat tiba dan mengombang-ambingkan perahu kami, nelayan sangat terbantu. Artinya dengan melihat atau melewati lampu tambak, nelayan hampir tiba di pelabuhan pemangku Labuhan Way jambu.
Dengan kata lain, lampu penerangan yang berasal dari tambak udang menjadi pedoman bagi nelayan, khususnya nelayan Pemangku Labuhan Pekon Way Jambu saat pulang melaut.
Apa yang kami sampaikan ini adalah fakta, bukan mengada-ada dan Kami juga mengatakan sesuai dengan apa yang kami rasakan, kami hanya bercerita yang sebenarnya cerita ini tidak ada tekanan dari tambak maupun dari masyarakat Way Jambu lainnya, terang salah seorang nelayan Labuhan Way jambu, kepada Pewarta saat berbincang.” Tutup ( EDI WIJAYA )