Proses Hukum Ditempuh karena Pihak Mahasiswi Untirta Terkesan Kurang Empati Terhadap Korban

Penaindonews.com, Serang, – Menanggapi pemberitaan di beberapa media dengan judul “Terlibat Kecelakaan, Mahasiswi Untirta Jadi Tersangka,” pihak keluarga korban, Hasanuddin, menyampaikan hak jawab dan klarifikasi pada Rabu 26/08/25.

Sebagai paman dari korban, Hasanuddin, saya merasa perlu meluruskan beberapa fakta yang tidak terangkum dalam pemberitaan.

Menurutnya, Sejak kecelakaan terjadi, pihak keluarga pelaku, Yosmaida Sophia Saldina, tidak pernah menunjukkan itikad baik atau tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

“Bukan Kami tidak punya hati nurani, kita telah menunggu dan berharap adanya empati dari pihak mereka, Namun, hingga korban keluar dari rumah sakit, tidak ada respons yang datang menunjukkan rasa empati” jelas Herman.

“Akibat ketiadaan itikad baik ini, saya dan keluarga terpaksa menanggung seluruh urusan terkait perawatan keponakan saya, mulai dari proses di rumah sakit, kepolisian, Jasa Raharja, hingga masa pemulihan, ungkapnya

“Setelah menunggu terlalu lama dan tidak ada respons, kami memutuskan untuk menempuh jalur hukum dengan pendampingan kuasa hukum. Ironisnya, barulah setelah proses hukum berjalan, pihak keluarga Yosmaida datang menemui kami, di rumah kosan dimana korban waktu itu lagi berobat jalan”, terang Herman.

“Sikap yang terkesan meremehkan ini sangat melukai perasaan kami, kondisi Hasanuddin belum sepenuhnya pulih, Ia masih mengalami gangguan berpikir akibat cedera serius dari kecelakaan tersebut, entah kapan dia akan normal kembali seperti semula”, tegasnya.

“Proses hukum ini kami tempuh bukan hanya untuk mencari keadilan, tetapi juga agar pihak pelaku menyadari dampak serius yang telah dialami oleh keponakan saya”.

“Kami berharap Yosmaida, sebagai mahasiswi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), dapat bersikap lebih peka dan bertanggung jawab atas kejadian yang mengakibatkan korban sampai saat ini belum normal berpikir”.

Sebetulnya kalau dari awal kejadian mereka datang ke rumah sakit jenguk korban, kemungkinan kami tidak sejauh ini, Kami juga punya hati nurani, kami menyadari semua ini adalah musibah”. tutup Herman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *