Dalam Rangka Khoul Tjimande, Padepokan Mande Cipta Rasa Banten Laksanakan Keceran

Penaindonews.com, KOTA SERANG – Dalam rangka memperingati Khoul Tjimande Kesenian Pencak Silat dan Seni Budaya Banten Indonesia Tjimande, Mande Cipta Rasa Banten (MCRB) menggelar “Keceran Tjimande” di Padepokan Majalawang Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang, Sabtu (22/10/2022).

Kegiatan Pencak Silat dan Seni Budaya Banten Sebagai Ajang Silaturahim Satu Persatuan Aliran Tjimande Untuk membangun Seni budaya keceran adakah silsilah para Leluhur dan Ketokohan pendahulu Tjimande serta dimeriahkan dengan pertunjukan seni tari pencak silat dan Kesenian Debus mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa dari tiap padepokan.

Hadir dalam acara tersebut sebagai tamu undangan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, Pengurus IPSI Kota Serang dan Lurah Majalawang dan para tamu undangan para sesepuh dari berbagai paguron yang ada di Kota Serang.

Pendiri Sekaligus Guru Besar MCRB, Abah Aep Saepudin Ismail dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan tahunan, termasuk ritual keceran, bahwa anggota harus sepait, semanis, dan harus satu kata satu perbuatan saling asah, saling asuh, saling menolong antar sesama, itulah MCRB.

“Ini adalah kegiatan rutin setiap tahun. Selain milad kita adakan ritual keceran untuk semua anggota MCRB dan semua padepokan yang ada di Provinsi Banten. Pada momen ini, mari kita tingkatkan kesolidan, kekompakan, dan kepedulian. Mudah-mudahan ini menjadikan rahmat dan keberkahan hidup kita semua,” ujar Abah Aep.

Abah mengatakan, di Mande Cipta Rasa Banten (MCRB) lebih mengutamakan kekompakan dan kebersamaan antar petinggi organisasi dan anggota padepokan. “Di MCRB kami lebih berprinsip pada kebersamaan satu sama lain yaitu duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi, itulah kami,” lanjut Abah Aep.

“Kebudayaan warisan leluhur ini harus selalu dilestarikan. Kita harus tetap berkomitmen, harus tetap bersinergi untuk membawa nama besar MCRB, tetap menjaga, merawat, dan melanjutkan warisan para pendahulu kita,” katanya,” tutup Abah Aep. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *