Penaindonews.com, Serang – Masyarakat Kecamatan Kragilan datangi pabrik PT. Indah Kiat Pulp & Pepper, hal itu dilakukan oleh sejumlah organisasi masyarakat yang tergabung dalam koalisi Forum Masyarakat Kragilan Serang dan Utara Bersatu (FMKSUB) demi menyampaikan tuntutan dan harapan kepada perusahaan tersebut, masa berkumpul dan berorasi di depan pintu gerbang PT.Indah Kiat Pulp & Pepper.
Hal ini di lakukan berkaitan dengan tuntutan mengenai keadilan masyarakat setempat yang terdampak limbah PT indah kiat pulp & paper, supaya pengelolaan limbahnya di kelola oleh sejumlah masyarakat, agar dapat menjadi pekerjaan bagi masyarakat yang ijazah nya setara SD, dan kompensasi itu bisa di rasakan langsung oleh masyarakat yang rata rata di bawah garis kemiskinan.
Dari informasi yang dapat diakomodir Awak media., Bahwa pengelolaan limbah kawat di PT. IKPP sudah lama dikuasakan kepada pihak Muspika setempat berupa surat penunjukan langsung untuk dikelola bersama masyarakat.
Bahkan secara legal pengelolaan limbah sudah di serahkan kepada Muspika dan Desa dari PT. IKPP dan selanjutnya pengelolaan di berikan kepada pihak ke 3, berupa kontrak (SPK) berdasarkan kesepakatan 4 Desa dan sebagian wilayah Utara.
Kepada media, korlap unras ustadz Saepuloh mengatakan hasil dari mediasi baru kompromi, Kapolsek Kragilan jadi penanggung jawab.
“Jadi hasil mediasi tadi di dalam Alhamdulillah muspika ya semacam pak Kapolsek sudah membuka ruang untuk menerima kami, kalau aksi-aksi yang kemarin itu selalu tegang, coba dari kemarin seperti ini mungkin sudah beres. ucapnya Selasa (04/03/24).
Lanjut Saepuloh “nanti malem kami akan musyawarah lagi dengan muspika, ya kalau tidak ada titik terang nya kami akan adakan aksi yang lebih banyaknya lagi, pihak indah kiat menunjuk orang yang bukan terdampak limbah apa lagi bukan putra daerah seperti ibu Dewi. Saya juga melihat SPK-nya ibu Dewi ini bukan hoax. Aksi ini bukan kepentingan pribadi yang banyak di gembor-gemborkan, ini murni kepentingan masyarakat yang terkena dampak nya dan masalah perut kalau perut bisa saya tanggalkan saya akan tanggalkan.
Kami masyarakat sini juga punya perut masa orang Jawa, Madura atau desa jauh cari makan disini, masa orang pribumi nya cuman menghisap racunnya saja, penghasilan di bawa sama orang luar, ketusnya.
Menanggapi hal tersebut, Humas indah kiat Arif saat dikonfirmasi dirinya mengatakan bahwasanya pihaknya sudah baik tapi tetap masih di demo saja.
” Kami sudah berbuat baik, tapi kalau orang baik masih saja didemo saya bingung tapi ya sudah lah, selama ini kami sudah memberikan limbah pada muspika dan di bagikan ke desa desa, jelasnya
Arip menambahkan” aksi tadi mereka itu menuntut limbah di kelola mereka, tapi nggak bisa begitu, selama ini yang berwenang itu kan muspika, ya kalau semuanya di bagi bagi ya nggak bisa , misalkan semuanya saya bagi kalau si mas ( kepada media-red) datang saya bagi ya ribet mas. kata dia
masih kata Arip “menurut kami pihak muspika yang berwenang terkait limbah entar nya pihak muspika yang membagi bagikan ke desa desa. Hasil dari mediasi di dalam mereka akan berkordinasi dengan pihak muspika dari muspika entar langsung ke pihak indah kiat.
Untuk diketahui hasil dari unjuk rasa masyarakat belum mendapatkan Kesimpulan, masih tahap mediasi hingga menunggu kesepakatan dari muspika besok.
(Tim)