Penaindonews.com, Polda Banten, – Kasubid Penmas Polda Banten AKBP. Maryadi dan Kasatgaswil Banten Densus 88 AT Polri AKBP Mahendra, Berikan Sosialisasi Terkait Pencegahan Penyebaran Paham Intoleran, Radikal Dan Terorisme, kepada wartawan IMM Polda Banten, Bertempat di Ruang Media Center Bidhumas Polda Banten, Rabu 21/05/2024.
Kabidhumas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto, melalui Kasubid Penmas AKBP. Meryadi, menjelaskan bahwa, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan edukasi dan informasi kepada para wartawan IMM Polda Banten agar dapat paham Terkait Pencegahan Penyebaran Paham Intoleran, Radikal Dan Terorisme, sehingga dapat mempilter informasi sebelum tersebar ke masyarakat, selain itu melalui momentum kegiatan ini dapat menambah sinergitas antara Polda Banten dengan insan media. ucap AKBP. Maryadi dalam sambutannya.
Lebih lanjut, AKBP. Maryadi, menghimbau agar para insan Pers yang turut serta dalam kegiatan sosialisasi pencegahan penyebaran paham Intoleran, Radikalisme dan Terorisme, dapat mengikuti hingga akhir, sehingga dapat menyerap informasi dan ilmu yang di sampaikan oleh narasumber. ” Imbuhnya.
Selanjutnya, di sampaikan oleh Kasatgaswil Banten Densus 88 AT Polri, AKBP. Mahendra, selaku Nara sumber, terkait definisi intoleran, Radikalisme dan Terorisme, bagaimana pencegahan nya serta apa yang peran dari para insan media dalam mencegah penyebaran nya, hal tersebut dijelaskan secara rinci
Di terangkan AKBP. Mahendra, bahwa wartawan mempunyai peran dalam mencegah penyebaran paham Intoleran, Radikalisme dan Terorisme, sebagai berikut :
Wartawan memainkan peran yang sangat penting dalam menangkal intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Beberapa peran utama wartawan dalam upaya ini meliputi :
1. “Menyebarkan Informasi yang Akurat dan Seimbang
-Wartawan harus memastikan bahwa berita yang mereka sampaikan akurat dan seimbang, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan tidak termanipulasi, Informasi yang salah atau bias dapat memperburuk situasi dan memicu intoleransi
2. Mampu mengambil sumber keagamaan dari narasumber yang moderat dan wasathiah
3″Mendidik dan Meningkatkan Kesadaran Publik
-Melalui artikel, laporan, dan program edukasi, wartawan dapat membantu meningkatkan kesadaran publik tentang bahaya radikalisme dan terorisme, serta pentingnya toleransi dan kerukunan sosial.
4. “Mengekspos dan Mengkritisi Kelompok Ekstremis”:
-Wartawan dapat melakukan investigasi untuk mengungkap aktivitas kelompok ekstremis dan mengkritisi ideologi mereka, Liputan yang mendalam dan berbasis fakta tentang kelompok-kelompok ini dapat membantu membongkar jaringan mereka dan mencegah perekrutan anggota baru.
5. Mempromosikan Dialog dan Toleransi.
” Wartawan dapat mempromosikan dialog antar kelompok yang berbeda dan menyoroti cerita- cerita positif tentang kerjasama dan toleransi antar komunitas, ini dapat membantu mengurangi prasangka dan membangun pemahaman yang lebih baik.
6.Melindungi Kebebasan Berekspresi Dalam melawan radikalisme dan Terorisme, wartawan juga harus melindungi kebebasan berekspresi dan memastikan bahwa suara-suara moderat dan damai dapat didengar. Ini termasuk memberikan platform kepada para pemimpin komunitas dan intelektual yang mempromosikan pesan-pesan perdamaian dan toleransi.
7. Menghindari Sensasionalisme
Wartawan harus menghindari pemberitaan yang sensasional atau yang dapat memicu ketakutan dan kebencian Fokus pada pelaporan yang bertanggung jawab dan sensitif terhadap isu-isu yang kompleksi sangat penting untuk menjaga ketenangan publik.
8. “Melibatkan Komunitas Lokal”
” Wartawan dapat bekerja sama dengan komunitas lokal untuk memahami isu-isu yang mereka hadapi dan melaporkannya dengan cara yang konstruktif, Ini membantu menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama dalam menangkal radikalisme dan intoleransi.
Dengan menjalankan peran-peran ini, wartawan dapat menjadi kekuatan positif dalam masyarakat, membantu mencegah penyebaran ideologi ekstremis, dan mempromosikan perdamaian dan toleransi.
Secara keseluruhan kegiatan berjalan dengan lancar, aman dan tertib serta di disisipi sesi tanya jawab antara peserta dan narasumber.