Penaindonews.com. Pesawaran. Lampung – Presiden melalui Kementerian Sosial menyalurkan Program Bantuan Langsung Tunai ( BLT ) Bahan Bakar Minyak ( BBM ) dengan bertujuan melindungi daya beli masyarakat Prasejahtera akibat tekanan berbagai kenaikan harga secara global, diharapkan dengan adanya program ini dapat meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan harian. 29 September 2022
Berbanding terbalik bukan nya membantu mensukseskan program Presiden melalui Kementrian Sosial Kepala Desa Kunyaian Octa Resvita Syafitri Kecamatan Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran dan Aparatur Pemerintahan Desa malah memanfaat kan ajang bantuan ini dengan memotong bantuan untuk masyarakat
Sumber minta namanya untuk tidak di sebutkan menjelaskan, ya bener di desa Kunyaian ini telah terjadi pemotongan Program Bantuan Langsung Tunai ( BLT ) Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui Para Aparat Desa beserta Octa Resvita Syafitri selaku Kades nya telah melakukan pemotong bantuan kami
Lanjud nya untuk penerima bantuan BLT BBM ini kurang lebih 46 orang Keluarga Penerima Manfaat ( KPM )untuk perorang nya kami mendapatkan Bantuan sejumlah Rp. 500.000 ribu, sedangkan bantuan kami di potong sejumlah Rp 100.000 rupiah, ada juga yang dapat Rp.300.000 ribu ada 16 orang di potong Rp. 50.000 ribu, dengan alasan untuk uwang rokok aparatur Desa, dan uang bensin menirukan ucapan Kepala Desa
Masih kata sumber ya memang bantuan ini dari pemerintah pusat melalui Pemerintah Desa tapi kan masak pemotongan sampai sebesar ini dan dengan tujuannya pun yang tidak jelas juga pruntukkan nya.” Tegas nya.
Kepala Desa Octa Resvita Syafitri saat di hubungi melalui telpon seluler di nomor pribadinya menjelaskan,” Jadi itu ada laporan masyarakat ya, boleh tau gak masyarakat nya sapa ? Jadi memang ada isu berhembus nya begitu, jadi kebetulan waktu itu hampir 10 Hari saya di Bandar Lampung sakit, jadi dari awal dapet bantuan itu saya serahkan ke aparat desa cuman begitu saya dengar ada isu ya saya tanya langsung ke aparatur saya ternyata tidak ada pemotongan gitukan. ” Terang Octa
Lanjud Octa terlepas ada masalah pribadi atau apa dengan saya sebut oknum aparat saya, ya sudah lah kalau memang gitu yang penting ini gak bener terkait pemotongan bantuan, jadi memang yang menangani Program Bantuan BLT BBM ini semua Aparatur Desa terutama Kadus yang gerak juga kaur pemerintahan, kaur kesra, sebener nya inti nya pemotongan itu tidak ada. Kilah Octa
cuman kalau saya menyimak dan setelah saya telusuri kebawah ini masih ada gejolak lama, intinya kita ini kan habis Pilkades dengan 4 kandidat, kalau saya sih karna saya merasa incamben dan terpilih lagi dan desa kita kecil jadi BLT DD kita bagi semua termasuk lawan kita juga kita tawari, bahkan kaur pemerintahan saya yang sekarang adalah lawan saya waktu Pilkades masih saya rangkul mungkin ada satu dua Aparat saya yang tadi nya berpihak dengan kaur pemerintahan setelah saya jadi lagi Meraka mengundurkan diri
Mungkin satu dua orang yang masih blom muf’on memang sudah sempat ancam – ancaman seperti ini bukan sekali dua kali jadi ya saya juga berpikir hal biasa namanya masyarakat. Terang Octa.
Masyarakat penerima bantuan pun abis saya kumpulin, takut saya salah ngomong, tapi mereka menjelaskan gak ada, aparat saya gak ada yang melakukan pemotongan apalagi dengan alasan uang rokok, bahkan kata saya ya sudah, artinya nanti saya Konfirmasi lagi ke media sesuai omongan kamuorang malah kata diaorang kalau kami bisa ikut buk atau datang ke Desa. Tutup nya. ( EDI WIJAYA )