Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Serang, Menggelar kegiatan GNPIP di kecamatan Walantaka

Penaindonews.com, Walantaka, Kota serang, – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Serang, mengantisipasi lonjakan harga pangan lewat Urban dan Digital Farming, dengan menggelar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di kota serang, yang di wujudkan dengan memberikan bantuan kepada Gapoktan Tani makmur 3, di kelurahan pabuaran kecamatan walantaka,kota serang. Selasa (11/10/2021).

Dalam kesempatan tersebut Walikota serang menyerahkan bantuan bibit cabai kepada Gapoktan Tani makmur 3 dan sarana prasarana Pendukung Digital Farming dalam bentuk Rapid Soil Check oleh TPID Kota Serang kepada Kelompok Tani Makmur III dan Perwakilan PKK Kelurahan Pabuaran.

kegiatan ini dihadiri kepala dinas pertanian provinsi Banten Agus M. Tauchid, Walikota serang Syafruddin , Asisten Dua Ekonomi Pembangunan Kota Serang, Bapak Yudi Suryadi, Perwakilan dari pejabat BI, Ketua TP-PKK kota serang bersama Ketua TP-PKK kecamatan dan kelurahan walantaka, camat walantaka Karsono bersama camat se-kota serang, kepala kelurahan se-kecamatan walantaka serta unsur muspika kecamatan Walantaka, dan para tamu undangan.

Kegiatan dilanjutkan dengan penandatangan Perjanjian Kerjasama Antar Daerah (KAD) antara Kelompok Tani Makmur III Kota Serang dengan PT Agrobisnis Banten Mandiri (ABM) sebagai offtaker hasil panennya, GNPIP ditandai dengan penanaman bibit cabai bersama oleh seluruh peserta selanjutnya di lakukan penjelasan mengenai penggunaan alat Digital Farming berupa Rapid Soil Check (RSC).

Teknologi ini bertujuan untuk untuk mengetahui kondisi aktual lahan budidaya secara real time yang tersambung ke perangkat telepon genggam serta mampu memberikan rekomendasi dosis pupuk yang dibutuhkan secara menyeluruh, sehingga produksi menjadi lebih efektif dan efisien.

Dalam kesempatan tersebut, Agus M. Tauchid selaku Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, mengatakan, berbagai inovasi, kerjasama dan upaya terus dilakukan untuk meningkatkan produksi cabai maupun komoditi sektor pangan lainnya sehingga dapat menekan laju Inflasi.

Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan pengembangan lokasi pertanian seluas 8 Ha dan Pengembangan Kawasan Cabai (Kampung Cabai) seluas 50 Ha, untuk saat ini Kampung cabai berda di 5 Lokasi yaitu 1 Lokasi di Kabupaten Pandeglang, 2 Lokasi di Kabupaten Lebak dan 1 Lokasi di Kabupaten Serang, sehingga dengan adanya tambahan alokasi kegiatan Gertam Cabai di 4 Lokasi dengan luas keseluruhan yaitu 20 Ha, Pertanaman Cabai di Provinsi Banten melalui program sebanyak 78 Ha.

Dengan gerakan ini Diharapkan ke depannya Banten bisa menjadi salah satu provinsi yang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi cabai sendiri secara mandiri dan bisa memenuhi kebutuhan konsumsi cabai merah di tingkat nasional.

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Serang, Menggelar kegiatan GNPIP di kecamatan Walantaka

Walikota Serang, Syafrudin menyampaikan , apresiasi kepada TPID kota serang yang telah berkerjasama dengan Pemprov Banten dan pihak BI dalam mengantisipasi laju inflasi dikota serang khususnya. seiring kenaikan harga bahan bakar minyak dan gas berdampak terhadap perkembangan perekonomian di daerah, termasuk Kota Serang.” ucapnya.

lebih lanjut, Syafruddin , menjelaskan ,Dengan adanya kenaikan BBM ini dapat memicu terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok terutama di sembako, oleh sebab itu perlu langkah-langkah dalam mengantisipasi kenaikan harga dan inflasi, dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) salahsatunya gerakan penanaman dan budidaya cabai ini.

Syafruddin juga berharap agar pemerintah, bersama dinas terkait dan masyarakat dapat saling mendukung dalam upaya menekan laju inflasi , Menurut beliau kebutuhan terkait konsumsi cabai cukup tinggi untuk masyarakat kota serang, sedangkan harga cabai cukup fluktuatif, dengan adanya gerakan penanaman cabai oleh Gapoktan Tani makmur 3 Kelurahan Pabuaran seluas 2Ha, tindakan ini setidaknya dapat mengantisipasi dan mengatasi kebutuhan cabai tersebut dan dengan adanya gerakan ini diharapkan dapat memicu para petani lain untuk melakukan gerakan serupa baik budidaya cabai maupun komoditi pangan lainnya. ” ucap Syarifuddin kepada awak media.

Kegiatan ini secara keseluruhan berjalan dengan lancar, aman dan tertib, serta mendapat respon positif dan antusias dari masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *