Butuh Uluran Tangan, Balita 3 Bulan Penderita Hidrosefalus Di Pamarayan Kabupaten Serang

Penaindonews.com, serang – Sangat malang nasib Mita ananda sari, Seorang bayi perempuan yang baru berusia 3 bulan menderita penyakit Hidrosefalus. Kp.cinanggerang, RT, 12/RW, 04). Desa pasir Limus kecamatan Pamarayan kabupaten serang Banten, minggu 18/07/2021

Mita ananda sari, merupakan anak kedua dari pasangan Masduki, 28 dan AAS, 23, keluarga yang berasal dari Desa pasir limus kecamatan pamarayan kabupaten serang banten kini harus menumpang sementara bersama ibu kandungnya

Saat disambangi sejumlah awak media. Terlihat. Mita ananda sari, menahan sakit luar biasa akibat menderita penyakit Hidrosefalus tersebut. As, hanya bisa berbaring tanpa bisa bermain seperti layaknya anak anak seusia dia, yang bisa dilakukan hanya bisa menangis dan terdengar suara batuk batuknya disela sela pangkuan ibunya,

Menurut pantauan AAS, penumpukan cairan di rongga otak yang dialami anaknya itu sudah terlihat sejak berusia 2 bulan, dimana penumpukan cairan tersebut mengakibatkan tekanan pada otak yang membuat ukuran kepala, AAS, tambah membesar,

Sejak menghidap penyakit ini Mita ananda sari, harus rutin ke rumahsakit, sampai harus menjalan operasi di RSUD Drajat serang, dikarnakan alatnya rusak menurut dokter, maka di rujukan ke rumah sakit Kartini Rangkas Bitung Lebak Banten, tutupnya.

Mita Ananda Sari Balita 3 Bulan Penderita Hidrosefalus Di Pamarayan Kabupaten Serang

Kembali dari peninjauan awak media. terlihat Mita ananda sari, hanya bisa berbaring di tempat tidurnya, Mita ananda sari, juga harus menangis kesakitan ketika buang air kecil atau air besar saluran saluran selang yang terhubung kepalanya itu krap mengeluarkan cairan bersamaan saat dia buang air.

Sungguh menderita apa yang dirasakan Mita ananda sari, terlebih kehidupan kedua orang tuanga nya yang serba kekurangan. Balita yang semestinya bermain dengan ceria harus berjuang melawan perihnya penyakit yang dia derita.

Disebutkan. Sulaeman ayah Mita ananda sari, kesehatannya adalah bekerja sebagai serabutan hariyan . Penghasilannya pun tak sebanding dengan beban yang harus ia tanggung. Demi mengobati buah hatinya itu. Masduki, rela pulang pergi dari pekerjaannya.

Ironisnya lagi, AAS, ibunda Mita ananda sari, ini ternyata juga menderita kelumpuhan pada kaki dimana menurut pengakuan, Ia menderita kelumpuhan tersebut sudah cukup lama,dan harus menggunakan tongkat buatan suaminya yang berbahan kayu untuk berjalan dan melakukan berbagai aktivitas.

Terlebih AAS pun beraktivitas ekstra dalam mengasuh dan merawat Mita ananda sari anak kedua itu setiap hari, Ia hanya bisa berharap dan berdoa semoga ada tangan – tangan dermawan yang bisa meringankan beban keluarga nya.

Sebenarnya kami mau pulang kampung, tapi karena harus rutin periksa Mita ananda sari makanya gak bisa pulang kalau pulang AAS, sangat menghawatirkan melihat kondisi Mita ananda sari, terangnya.

Disisi lain AAS, mengatakan. pengobatan untuk anaknya ini tidak hanya selesai di serang Banten Bahkan dalam waktu dekat, mereka akan di rujuk menuju rumah sakit yang ada di Rangkas Bitung Lebak.

Kami ini dari kampung, untung aja disini ada keponakan yang bisa antar kami kesana kemari , kalau keserang maka kami tidak ada sanak saudara disana, takut dan bingung nantinya di sana harus tinggal di mana, ucapnya.

Hal yang lebih AAS takutkan lagi, tidak lain Uang simpanannya untuk berobat Mita ananda sari, sudah sangat menipis. Sementara sang suami masih terus bekerja keras mencari nafkah dan biaya untuk pengobatan itu.

Kami orang miskin seperti ini hanya bisa berharap, semoga ada yang mau membantu kami untuk mengobati Mita ananda sari, harapnya dengan raut wajah bersedih.(mugiri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *