Soal Proyek Program P3A-TGAI Desa cigelam banjir dikerjakan, ketua P3A: itu dilema

Penaindonews.com Kab, Serang – program Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) tahun 2023 Melalui Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC) yang sedang dilaksanakan oleh P3A Mekar Tani Jaya di Desa cigelam, kecamatan Ciruas, kabupaten serang – Banten Dalam Pelaksanaannya diduga amburadul.

Pasalnya Dalam pantauan media di lokasi beberapa waktu lalu, melihat pemasangan material batu masih banyak digenangi air namun tetap dipasang, seperti yang diberikan di media ini pada kamis,(25/05/2023).

Saat Ditemui dikantor desa sekertaris desa (sekdes) sekaligus ketua P3A, Dono mengatakan terkait dengan lahan pembangunan P3A yang masih banyak digenangi air namun material batu tetap dipasang dirinya berdalih bahwa kalau peralihan saluran air ke sawah warga, nantinya menimbulkan masalah.

” Jadi terkait lahan banjir itu, kita juga bingung pak, jika airnya dialirkan ke sawah warga, nanti yang ada pemilik sawah nya bakal marah, karena dalam tahap tanam, jadi kerok pak, dilema lah, dalihnya, Selasa, (30/05/2023)

Ditanya terkait spesifikasi teknis nya seperti apa, jika dalam keadaan banjir tetap di pasang? ” Dono, tidak dapat memberikan keterangan kepada media

Sementara itu kepala desa cigelam, SAIFUDIN Beberapa kali Tim media mendatangi kantor desa cigelam, guna menggali informasi, namun sangat disayangkan yang bersangkutan tidak ada ditempat.

Untuk diketahui program Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) tahun 2023 Melalui Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-ciujung-cidurian (BBWSC) yang sedang dilaksanakan oleh P3A Mekar Tani Jaya yang menelan anggaran Rp.195.000.000,- dengan nomor SPKS: HK.02.03/233/PKS/Az.05.3/V/2023 tanggal Kontrak: 15 Mei 2023 waktu pelaksanaan: 75 hari kalender, bersumber Dan APBN tahun 2023 Kendati demikian dalam pelaksanaannya Diduga keras tidak sesuai teknis yang ada.


(Rof/tur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *