Penaindonews.com, Kabupaten Serang-
Proyek pembangunan tembok penahan tanah (TPT) yang sedang dikerjakan di kampung Haur Dapung RT 10/03 desa Pagintungan kecamatan Jawilan kabupaten Serang, di duga dalam pekerjaannya tidak sesuai spesifikasi dan terkesan dikerjakan asal jadi. Kamis (17/10/2024)
Saat awak media penaindonews.com mendatangi lokasi proyek, dan melihat pengerjaan proyek tersebut dan dalam pengerjaanya batu cakup disusun, tanpa dikasih adukan (Pasir+semen) terlebih dahulu, setelah itu batu yang tersusun tadi langsung diplester menggunakan adukan (pasir+semen), proyek penggunaan anggaran dana desa tersebut terlihat sangat miris.
Saat awak media mengkonfirmasi salah satu petukang yang tidak disebutkan namanya. Dirinya menjelaskan, proyek ini sudah berjalan hampir seminggu.
” Saya bekerja sudah hampir seminggu pak, kita dibayar harian, dan untuk masalah pembayaran bervariatif, untuk petukang Rp.150.000 dan untuk kenek ada yang Rp.120.000. dan ada juga yang Rp.100.000 tergantung keahliannya. Untuk lebih jelas tanyakan saja sama Ibu Kades dikantor desa pak “. Paparnya.
Saat awak media mendatangi kantor desa, disitu terlihat sepi, dan hanya ada salah seorang staf desa, yang hendak keluar.
Saat dikonfirmasi staf desa tersebut mengatakan, bahwa Ibu Kades Hj.Sumiyanah berserta staf yang lain lagi keluar pak.
“Maaf pak Ibu Kades Hj.Sumiyanah dan yang lainnya lagi pada keluar, katanya ada keperluan dikecamatan, dan untuk ketua TPK juga pak Darja sedang tidak dikantor, bapak coba saja ke rumahnya langsung”. Ungkapnya.
Saat awak media mengkonfirmasi melalui pesan singkat Whats App (WA), Ibu Kades tidak memberikan respon atau jawaban.
Perlu diketahui untuk proyek ini menggunakan anggaran dana desa (DDs) tahun 2024 dengan menyerap anggaran sebesar Rp.52.000.000-, (lima puluh dua juta rupiah) dengan jenis kegiatan Pemeliharaan prasarana jalan desa tembok penahan tanah (TPT) yang berlokasi dikampung Haur Dapung.
Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk kebutuhan masyarakat sekitarnya supaya jalan menjadi stabil, dan tidak amblas, akan tetapi dalam pelaksanaannya sangat miris dan di duga dikerjakan asal jadi.
By: Badri